27 March 2013

Sarapan Pagi, PENTING

Banyak orang meremehkan sarapan, padahal sarapan memiliki peran penting untuk mengawali aktivitas sepanjang hari, kata Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah.

Sarapan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi di pagi hari, sebagai bagian dari pemenuhan gizi seimbang, sarapan juga bermanfaat dalam membantu mencegah hipoglikemia, menstabilkan kadar glukosa darah, dan mencegah dehidrasi setelah berpuasa sepanjang malam. 
Otak dan stamina membutuhkan kesiapan energi yang disediakan dari sarapan. Padahal sarapan itu penting untuk meningkatkan stamina otak dan fisik, konsentrasi belajar,

26 March 2013

Inilah jawaban kenapa saya memilih di rumah saat ini 

Ada banyak hal yang membuat saya tergelitik, bahkan mengernyitkan dahi. Yaitu, ketika ditanya, selesai kuliah kok tidak bekerja ?
Siapa bilang saya tidak bekerja ? saya bekerja kok, bekerja di rumah Orang Tua. Dengan waktu yang tidak ditentukan atasan, gaji yang tidak harus menunggu diawal bulan. Asyik kan ??
Saya memang di rumah, tapi saya bangga dengan kegiatan saya saat ini. Bukan mau sombong dengan membuat tulisan ini. Tapi saya menikmatinya, jadi kenapa harus “galau”.
Pada mulanya sejak saya menyelesaikan KTI saya, banyak yang menawari saya untuk bekerja di tempatnya, bahkan sampai sekarang. Adapula yang berbaik hati menawarkan pekerjaan pada saya. Bukan maksud

Masak Sendiri atau Beli ???


Sista, zaman sekarang ini banyak sekali rumah makan yang menawarkan makanan bisa dibawa pulang dengan harga terjangkau, apalagi dipenjual sayur keliling pun sudah banyak yang jual sayur matang. Dari mulai kota sampai pelosok desa dengan harga yang lebih ekonomis membuat para ibu-ibu, sista-sista, mbak-mbak dan bahkan bapak-bapak pun memilih sayur matang yang praktis dan ekonomis ini.

Tapiiiii taukah Anda ? bahwa memasak sendiri membuat ikatan batin keluarga menjadi lebih kuat ?
Coba bayangkan ketika ada tamu datang ke rumah, dan Anda jamu untuk makan siang. Ketika tamu merasakan lezatnya makanan,
“Enak makanannya, siapa yang memasak makanan ini ?
“Bingung jawab karena yang masak adalah tetangga atau warung pojok sana, jadi nggak lucu kaaan J
Atau, dari sebuah survey yang dilakukan keluarga saya, kebanyakan pria di desa saya yang telah terbukti mencari WIL karena istri jarang memasakkan makanan di rumah. Jadiii suami pergi deh cari makanan di luar.

So, meski kita alami bahan makanan sekarang makin melonjak, dan lebih ekonomis membeli. Ada baiknya sempatkan masak sebisa kita.
Meski tangan akan bau bawang, terkena percikan minyak, mata pedih ngupas bawang, kaki lelah karena bolak balik mencuci peralatan dapur. Jangan khawatir karena itu semua akan terasa spesial jika keluarga datang, makanan telah tersaji. Dan lelah-pun hilang saat mereka berakat “enak makanannya”

SO, Mau disayang suami ? mertua ? anak ??
Coba deeeh J

25 March 2013

Hai Wanita, Bila Punya Gejala Ini Artinya Anda Kurang Gizi

Bagaimana mungkin hal-hal sepele yang kita abaikan menyebabkan hal ini. dengan diet ketat, berani tidak sarapan, berarti anda menyumbang diri Anda dengan sengaja ke dalam golongan ini.
So buat Anda yang merasakan gejala ini, be carefull. Perbaiki pola makan anda, jangan makan sembarang yang kita suka bahkan memaksa diri diet ketat untuk mendapatkan tubuh yang indah, tapi rela diri Anda tidak sehat.

1. Kelelahan
Gejala utama dan paling banyak terjadi pada wanita kurang gizi adalah kelelahan. Wanita yang kurang gizi tidak akan memiliki energi untuk melakukan kegiatan, bahkan untuk makan sekalipun. Ketika otot tidak mendapatkan cukup nutrisi penting seperti kalsium, otot akan menjadi lelah dan akibatnya tubuh kehilangan energi.

2. Tekanan darah rendah
Jika Anda mengalami kurang gizi, tekanan darah akan selalu rendah (hipotensi). Jika Anda tidak makan karbohidrat dan lemak, tubuh akan kekurangan glukosa dalam darah, yang akhirnya berpengaruh pada tekanan darah.

3. Sering pusing
Ketika tekanan darah drop, tubuh akan kehilangan keseimbangan dan kepala akan terasa berputar. Kondisi ini menyebabkan Anda mengalami pusing dan sakit kepala.

4. Anemia
Anemia di kalangan wanita sangatlah umum. Anemia terjadi karena tubuh wanita tidak mendapatkan cukup makanan yang mengandung zat besi. Kondisi ini makin diperparah ketika wanita sedang menstruasi atau setelah melahirkan.

5. Sensitif dan mudah tersinggung
Perubahan hormon di tubuh wanita terjadi begitu mudah. Ketika tubuh wanita tidak mendapatkan cukup nutrisi, keseimbangan hormon pun terpengaruhi. Ini menjadi satu penyebab suasana hati wanita yang tidak baik.

6. Rambut rontok
Rambut dan kulit menjadi sehat bila tubuh Anda juga sehat. Jika Anda tidak mendapatkan cukup makanan yang bergizi, rambut akan menjadi rapuh dan mudah patah. Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang tidak normal, bisa jadi itu tanda-tanda Anda mengalami kurang gizi.

7. Menstruasi tidak teratur
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup zat besi dan kalsium, tubuh akan menjadi 'kelaparan'. Dalam kondisi tersebut, tubuh mulai menyimpan nutrisi dan menghentikan darah menstruasi. Kekurangan zat besi adalah salah satu alasan umum untuk ketidakteraturan menstruasi.

8. Berat badan turun
Kurang gizi bukan hanya perkara kekurangan vitamin dan mineral. Ketika Anda mengurangi karbohidrat dan protein, tubuh juga akan menjadi kurang gizi. Pada kasus ini, gejalanya bisa terlihat dengan penurunan berat badan.

9. Gampang sakit
Ketika tubuh kekurangan zat pembangun imunitas seperti vitamin C, zinc dan nutrisi vital lainnya, tubuh akan menjadi gampang sakit. Anda juga perlu curiga ketika penyakit yang Anda derita tak kunjung sembuh.

10. Kulit mudah memar
Kulit yang mudah memar pertanda pembuluh darah kapiler Anda rapuh. Kondisi ini terjadi bila jumlah platelet darah berkurang. Ini berarti Anda membutuhkan vitamin K dan folat dalam jumlah banyak.


Masih mau main-main lagi, padahal ingin jadi ibu yang sehat untuk generasi penerus kita yang luar biasa ???
*thinking again

Tertib Lalu Lintas, Pilih Nyawa atau Ego?


Rambu–rambu dan lampu lalu lintas, kapan Kita mengenal hal ini pertama kali?

Dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar sudah dikenalkan rambu-rambu dan lampu lalu lintas, bahkan sekarang di Taman Kanak-kanak pun murid-murid sudah mengenal mengenai hal tersebut.

Rambu-rambu dan lampu lalu lintas? sejauh mana kita menaati lampu lalu lintas?

Pertanyaan ini terbesit ketika melihat warga dengan sengaja tanpa basa basi meneruskan laju kendaraannya, padahal lampu sudah menyala terang dengan warna merah menyala.

Disisi lain, di seberang jalan terdapat Pos Polisi, dimana harusnya jika ada Pos Polisi disana ada polisi yang berjaga untuk mengamankan kondisi di jalan tersebut bukan? Padahal disisi lain bagi pengendara roda 2 untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi, ada tes mengenai hal ini.

Kejadian seperti ini rasanya semakin sering karena menurunnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menaati peraturan lalu lintas.

Rambu-rambu dan lampu lalu lintas seakan hanya menjadi pajangan kota sebagai saksi dimana masyarakat yang taat dan bersedia menunggu sejenak demi kelancaran arus serta keselamatan dirinya dengan masyarakat yang membiarkan ego-nya menang untuk menerobos lampu merah.

Padahal karena memenangkan ego-nya itu akan membuat masalah baru, iya seandainya jalanan sepi? bagaimana ketika ternyata ada kendaraan lain datang dari lain arah. Mendengar teriakan orang karena nyawa dibahayakan, biasa. Tapi nyawa sendiri melayang? itu taruhannya.

Hal ini tentu sangat meresahkan dan mengganggu jalannya tertib lalu lintas. Sudah selayaknya para penertib lalu lintas pun perlu sekiranya membantu menindaklanjuti hal ini, agar tidak banyak nyawa melayang karena kecerobohan yang mendahulukan ego orang-orang yang enggan tertib lalu lintas.

Bukankah sudah ada pos di ujung jalan untuk mengamati tertibnya lalu lintas bukan? Kalau ditinggalkan begitu saja? Lantas apa fungsi dari pos di ujung jalan itu?

Sebenarnya, dengan adanya polisi yang berjaga saja, masyarakat akan enggan untuk melanggar lalu lintas. Tentu ini karena polisi masih dipandanglah sebagai penegak keadilan yang berwibawa yang diharapkan masyarakat agar pelaku pelanggaran enggan bahkan berfikir ulang untuk mengedepankan ego-nya melanggar rambu-rambu dan lampu lalu lintas.

Polisi bisa menggunakan inisiatif dengan memberikan hukuman di tempat, bukan dengan memanfaatkan meminta dana ganti atas kecerobohan pengguna jalan.

Bisa dengan menggantikan polisi menertibkan lalu lintas seharian itu juga. Karena saya yakin ini sedikit membuat jera, karena tugas ini juga tidak mudah. Alternatif lain, bisa dengan hukuman joged di depan pengguna jalan yang berhenti di lampu merah, pelakunya pasti mempunyai rasa malu dan akan berfikir ulang ketika mau menerobos lampu merah.

Bukankah hal ini juga bisa sebagai hiburan tersendiri bagi pengguna jalan yang lain? Hukuman ini memang seperti siswa Sekolah Dasar yang melakukan pelanggaran, tapi jika diterapkan apabila pelaku mempunyai rasa malu, pastinya enggan untuk mengulang kesalahan yang sama.

Tentu hal ini dibarengi dengan keteguhan penertib lalu lintas yang berjaga sesuai jadwalnya serta kokoh bertekad tidak akan mau diberi dana sebagai pengganti hukuman, jadi pastinya akan membantu tertibnya lalu lintas.

Selain hal di atas, sudah selayaknya ada kesadaran dalam diri masyarakat untuk tertib lalu lintas, agar tidak membahayakan dirinya serta nyawa pengendara lain, serta rambu-rambu dan lampu lalu lintas tidak dipandang sebagai hiasan jalan semata.

Apakah mau dikatakan tidak lulus ujian SIM C? Apakah mau dikatakan belum bisa membaca? atau disuruh kembali ke Taman Kanak-kanak karena menghiraukan rambu-rambu dan lampu lalu lintas? Apakah perlu menunggu diri celaka karena kecerobohan diri sendiri baru pelaku jera? Tanyakan pada masing-masing pribadi kita.

*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo


*sumber :  http://www.detiknews.com/read/2011/06/16/101311/1661511/471/tertib-lalu-lintas-pilih-nyawa-atau-ego

Ridho orang tua kami, kebahagiaan kami


Apa yang kita pikirkan ketika kita tahu kita tertinggal jalan menuju gerbang depan?
Lari? Jalan? Duduk? Memandang?
*jawab dalam hati masing2

Teringat pesan abah beberapa minggu yang lalu.
Untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dulu tidak semudah sekarang nduk.
Perjuangannya bertahap, punya keyakinan, tapi keyakinan saja tidak cukup, mental baja, jalan, introspeksi diri, evaluasi.
Orang kalau cuma 'bicara' saja banyak temannya. Tapi yang bertahan atas badai dan tetap kokoh berdiri tegak, itu istimewa.
Ketika orang tertinggal, apa yang dia lakukan?? Lihatlah, itu lah 1 dari gambaran yang terlihat dari orang itu sesungguhnya.
Menyalahkan orang lain? *kanak2
Menyalahkan diri sendiri?*malu2in kalau cuma terdiam.

INTROSPEKSI - EVALUASI
itu jalannya.

Kalau mau maju tapi hanya diam ditempat menyalahkan orang lain dan diri sendiri, 'mandek/buntu'
''Orang tua itu berjuang untuk jagoannya. Dulu kami pernah susah, jadi tidak akan kami biarkan jagoan kami merasakan itu. *kesusahan
biar kami saja yang merasakan, anak kami tidak. Paling tidak kami berikan yang lebih baik dan yang terbaik''
*speechlees

Lebih-lebih teringat cerita teman. ceritanya memang ada dosen dia yang kebetulan sodara. daan di dalam kelas cerita. "Ponakan saya ada dulu yang berkali-kali gagal saat masuk kuliah. Dilakukan semua yang di mau kedua orang tuanya tanpa henti, tapi pada akhirnya dia kuliah di kampus ini. Orang tuanya tetap sabar dan terus mensupport meski dia gagal memberikan yang terbaik pada orang tua-nya saat itu. Dia kuliah di kesehatan dan sekarang hampir lulus."
Sedikit tidak percaya, tapii ternyata pandangan saya pada orang tua salah. Kami kira mereka yang bla bla bla saat itu. Tapi ketika tahu dari sisi lain, saya bangga bilang ORANG TUA SAYA LUAR BIASA :)

Adakalanya kita memandang dari sisi sebelah sebelah dan sebelahnya. Tidak harus dari pandangan kita sendiri

SO, Berdosa sekali jika kami menyia-nyiakan ini.
SEMANGAT!! Ridho orang tua kami, kebahagiaan kami

satu dua tiga sayang semuanya
*all out of love with my fam

MASIH MAU PELANGGAN HILANG KARENA CEMBERUT ???


Siapa sih yang tidak mau dagangan di tokonya laris manis, banyak pembeli berdatangan?
Pasti semua pedagang atau penjual menginginkannya. Selain untuk mata pencaharian, penghasilan sampingan, serta memenuhi kegiatan di rumah, dll.

Tapi jangan salah dengan 1 hal ini, Anda akan kehilangan pelanggan Anda sedikit demi sedikit atau malah seleruhnya. Bukan menakut-nakuti, tapi ini fakta. Beberapa dari teman saya yang tidak mau disebutkan namanya termasuk saya sendiri, paling enggan mendatangi sebuah toko yang ketika membeli disambut dengan muka masam, jangankan tersenyum ramah, pelanggan bertanya sesuatu hal yang apabila salah bisa terjadi hal fatal malah dengan mudahnya menjawab dengan ‘jutek’.

Faktanya orang akan lebih memilih dating ketempat yang membuatnya nyaman meski jauh, daripada dekat tapi tidak mengenakkan hati.
Abah saya pernah bilang, jika berhubungan dengan orang banyak, apapun keadaannya sesusah apapun hati, secapek apapun badan, sambutlah tamu kita dengan baik, tunjukkan bahwa kita menghargai dan menghormati kedatangannya.

Bukankan disebutkan dalam hadist, bahwa menghormati tamu adalah termasuk kunci pintu masuk surga.
Tamu di toko, warung, rumah, dan dimana saja, hendaknya kita memperlakukan dengan baik. Kalau kita saja ingin dihargai dan dihormati orang lain, masa iya kita tidak mau menghargai dan menghormati orang lain, apalagi itu adalah pembeli yang notabene datang jadi pengantar rizki. Hukum timbal balik selalu ada.
Kalau rizki susah dicari, kenapa ketika datang ditolak ??
Wallahua’alam
 

Visitor

Sosial Media




What time is it ?

My Blog List

 
Blowing In The Wind Pink And Green Flower