25 March 2013

Tertib Lalu Lintas, Pilih Nyawa atau Ego?


Rambu–rambu dan lampu lalu lintas, kapan Kita mengenal hal ini pertama kali?

Dalam pembelajaran IPS Sekolah Dasar sudah dikenalkan rambu-rambu dan lampu lalu lintas, bahkan sekarang di Taman Kanak-kanak pun murid-murid sudah mengenal mengenai hal tersebut.

Rambu-rambu dan lampu lalu lintas? sejauh mana kita menaati lampu lalu lintas?

Pertanyaan ini terbesit ketika melihat warga dengan sengaja tanpa basa basi meneruskan laju kendaraannya, padahal lampu sudah menyala terang dengan warna merah menyala.

Disisi lain, di seberang jalan terdapat Pos Polisi, dimana harusnya jika ada Pos Polisi disana ada polisi yang berjaga untuk mengamankan kondisi di jalan tersebut bukan? Padahal disisi lain bagi pengendara roda 2 untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi, ada tes mengenai hal ini.

Kejadian seperti ini rasanya semakin sering karena menurunnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menaati peraturan lalu lintas.

Rambu-rambu dan lampu lalu lintas seakan hanya menjadi pajangan kota sebagai saksi dimana masyarakat yang taat dan bersedia menunggu sejenak demi kelancaran arus serta keselamatan dirinya dengan masyarakat yang membiarkan ego-nya menang untuk menerobos lampu merah.

Padahal karena memenangkan ego-nya itu akan membuat masalah baru, iya seandainya jalanan sepi? bagaimana ketika ternyata ada kendaraan lain datang dari lain arah. Mendengar teriakan orang karena nyawa dibahayakan, biasa. Tapi nyawa sendiri melayang? itu taruhannya.

Hal ini tentu sangat meresahkan dan mengganggu jalannya tertib lalu lintas. Sudah selayaknya para penertib lalu lintas pun perlu sekiranya membantu menindaklanjuti hal ini, agar tidak banyak nyawa melayang karena kecerobohan yang mendahulukan ego orang-orang yang enggan tertib lalu lintas.

Bukankah sudah ada pos di ujung jalan untuk mengamati tertibnya lalu lintas bukan? Kalau ditinggalkan begitu saja? Lantas apa fungsi dari pos di ujung jalan itu?

Sebenarnya, dengan adanya polisi yang berjaga saja, masyarakat akan enggan untuk melanggar lalu lintas. Tentu ini karena polisi masih dipandanglah sebagai penegak keadilan yang berwibawa yang diharapkan masyarakat agar pelaku pelanggaran enggan bahkan berfikir ulang untuk mengedepankan ego-nya melanggar rambu-rambu dan lampu lalu lintas.

Polisi bisa menggunakan inisiatif dengan memberikan hukuman di tempat, bukan dengan memanfaatkan meminta dana ganti atas kecerobohan pengguna jalan.

Bisa dengan menggantikan polisi menertibkan lalu lintas seharian itu juga. Karena saya yakin ini sedikit membuat jera, karena tugas ini juga tidak mudah. Alternatif lain, bisa dengan hukuman joged di depan pengguna jalan yang berhenti di lampu merah, pelakunya pasti mempunyai rasa malu dan akan berfikir ulang ketika mau menerobos lampu merah.

Bukankah hal ini juga bisa sebagai hiburan tersendiri bagi pengguna jalan yang lain? Hukuman ini memang seperti siswa Sekolah Dasar yang melakukan pelanggaran, tapi jika diterapkan apabila pelaku mempunyai rasa malu, pastinya enggan untuk mengulang kesalahan yang sama.

Tentu hal ini dibarengi dengan keteguhan penertib lalu lintas yang berjaga sesuai jadwalnya serta kokoh bertekad tidak akan mau diberi dana sebagai pengganti hukuman, jadi pastinya akan membantu tertibnya lalu lintas.

Selain hal di atas, sudah selayaknya ada kesadaran dalam diri masyarakat untuk tertib lalu lintas, agar tidak membahayakan dirinya serta nyawa pengendara lain, serta rambu-rambu dan lampu lalu lintas tidak dipandang sebagai hiasan jalan semata.

Apakah mau dikatakan tidak lulus ujian SIM C? Apakah mau dikatakan belum bisa membaca? atau disuruh kembali ke Taman Kanak-kanak karena menghiraukan rambu-rambu dan lampu lalu lintas? Apakah perlu menunggu diri celaka karena kecerobohan diri sendiri baru pelaku jera? Tanyakan pada masing-masing pribadi kita.

*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo


*sumber :  http://www.detiknews.com/read/2011/06/16/101311/1661511/471/tertib-lalu-lintas-pilih-nyawa-atau-ego

0 komentar:

Post a Comment

 

Visitor

Sosial Media




What time is it ?

My Blog List

 
Blowing In The Wind Pink And Green Flower