Ada banyak hal yang membuat saya
tergelitik, bahkan mengernyitkan dahi. Yaitu, ketika ditanya, selesai kuliah
kok tidak bekerja ?
Siapa bilang saya tidak bekerja ?
saya bekerja kok, bekerja di rumah Orang Tua. Dengan waktu yang tidak
ditentukan atasan, gaji yang tidak harus menunggu diawal bulan. Asyik kan ??
Saya memang di rumah, tapi saya
bangga dengan kegiatan saya saat ini. Bukan mau sombong dengan membuat tulisan
ini. Tapi saya menikmatinya, jadi kenapa harus “galau”.
Semua bermula ketika saya
dihadapkan dengan keputusan2 berat, ada beberapa yang datang dan menginginkan
saya untuk sedikit jauh dari tempat tinggal orang tua saya. Tentu orang tua
saya khawatir, karena mereka paling tidak menginginkan anaknya dimarahi orang
lain. Mereka menyadari bahwa selama anak-anaknya belajar, tidak terbekali mengenai
ketrampilan rumah tangga yang cukup. Hanya belajar, organisasi, bimbingan
belajar, dan kursus kegiatannya.
Oleh karena itu, saat inilah mereka
baru bisa memberikan pelatihan-pelatihan ilmu rumah tangga. Dan saya pun tidak
menolak, bahkan merasa senang menjalaninya. Apalagi memang tidak ada rewang di
rumah saya.
Jadi, ketika ditanya kemana saya bekerja ? sekarang saya bekerja bersama
orang tua saya, dan saya senang menjalaninya.
Cuma
di rumah orang tua saja kok kelihatan sibuk ?
Siapa bilang jadi ibu rumah tangga
itu pengangguran ?? coba deh dipraktekin waktu libur 1 minggu. Jika kita punya
kepekaan yang kuat dengan rumah tangga, akan selalu ada kegiatan. Bandingkan
rasanya, sehaaat luar biasa J
Dan bedanya sesibuk apapun saat
belajar, kita pasti berada di sisi handphone, hehe memang HP di kantong yaaa,
beda dengan IRT.
Ketika
ditanya, tidak ingin bekerja di luar ?
Tentuu ingin, tapi Abah saya belum
menghendaki. Karena saya meyakini ridha Allah bersama ridho orang tua.
Bosan?
Tentu ada rasa bosan, tapi ketika
kita menjalaninya dengan ikhlas dan kita kreatif membuat kegiatan-kegiatan
baru, insyaAllah bosan itu akan hilang sendirinya.
Jadi
cuma di rumah aja ?
Siapa bilang, saya masih ada
kegiatan rutin di luar. Selain itu, saya juga punya jadwal rutin ronda di rumah
mbah saya, masih rutin mengantar ibu dan menjeput ibu dari kantor. Mengantar
dan menjemput adek ke sekolah. Manja sekali antar jemput? Tidak, mereka tidak
manja. memang keadaan yang mengharuskan diantar-jemput. Dulu abah saya yang
melakukan pekerjaan ini. Jadi sudah waktunya saya menggantikannya. Daan saya
enjoy menjalaninya.
SO, hidup adalah pilihan. Saya
memilih ini karena saat belajar di bangku sekolah dan kuliah, hidup saya
habiskan kebanyakan dengan kegiatan2 di luar. Jadi saatnya menikmati indahnya
kehidupan rumah, dan belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik. Untuk kemudian
nantinya beralih ke masa transisi menjadi ibu muda yang sukses di rumah tangga,
bahagia bersama keluarga, boleh lah kalau plus karir yang mantab.
Mau coba?? yuuuk
0 komentar:
Post a Comment